Untuk ANDA Yang Punya hobi Membid'ahkan dan Menyesatkan
Oleh: K. H. Nidhom Subki Tumpang Malang
____
Beruntung sekali kita dijadikan ummat Nabi
Muhammad SAW. Nabi yang Rouuf, Nabi yang Rohiim. Nabi yang punya misi
rahmatan lil 'alamin. Nabi yang punya prinsip " Buat Mudah jangan buat
sulit!". "Gembirakan jangan kau takut-takuti". "Dekati! Jangan buat
lari!". "Yassiru wa laa Tu'assiruu!", "Bassyiru wa laa tundziru!" ....
Tak bisa dibayangkan jika Nabinya adalah
ANDA, golongan yang punya kebiasaan unik tapi sangat tidak menarik,
yaitu membid'ah-bid'ahkan, menyesat-nyesatkan bahkan mengkafir-kafirkan
saudaranya sendiri. Coba lihatlah bagaimana Rosululloh SAW memberikan
contoh dalam menyikapi hal-hal baru yang tidak beliau ajarkan secara
khusus.
Ya .... semua ini, hal-hal baru ini terjadi di zaman Rasululloh SAW.
Antara lain:
Antara lain:
Pertama;
Bilal bin Robah setiap kali hadats beliau langsung bersuci. Bilal juga
selalu sholat dua roka'at setiap selesai wudlu dan sehabis adzan. Hal
ini beliau lakukan berdasarkan pemikiran beliau sendiri, inisiatifnya
sendiri. Tidak ada petunjuk khusus dari Rosululloh SAW.
Lalu bagaimanakah respon Rosululloh SAW ? apakah Rosululloh berkata :
"Hai Bilal engkau telah membuat kreasi sendiri dalam ibadah. Engkau
telah berbuat bid'ah! Engkau telah sesat! Nerakalah tempatmu!". Apakah
Rosululloh SAW berkata seperti itu?.
Sama sekali TIDAK, sekali lagi .... TIDAK!!. Bahkan Rosululloh SAW
memuji Bilal, "Engkau mendahuluiku ke surga wahai Bilal !!!" .....
(diriwayatkan oleh Atturmudzi di dalam sunan, al-Hakim dalam
al-Mustadrok, al-Bayhaqi dalam Syu'abul iman).
Beruntung sekali Bilal, karena ...... Nabinya bukan ANDA!!!!! .....
Kedua;
Dalam sebuah kisah yang penuh dengan patriotisme, Khubaib bin Adi
al-Anshori melakukan sholat dua rokaat sebelum dibunuh oleh orang-orang
qurays, hingga akhirnya kematian syahid menjemputnya ditiang salib.
Sholat yang dilakukan oleh Khubaib bin Adi ini kemudian menjadi tradisi
yang dilakukan oleh para sahabat yang dengan tabah menerima kematian
oleh kekejaman orang-orang kafir. (silahkan lihat al-mu'jamul kabir
atthabrani, juga diriwayatkan al-Bukhori dan Ahmad)
Sholat dua roka'at yang dilakukan oleh Khubaib muncul dari inisiatifnya
sendiri, karena beliau beranggapan sholat adalah ibadah yang paling
utama dan mulia. Beliau ingin akhir hayatnya ditutup dengan sholat.
Rasululloh SAW tidak pernah memberi petunjuk khusus mengenai hal itu,
misalnya Rasululloh SAW memerintahkan "Sholatlah dua roka'at sebelum
engkau di bunuh oleh orang-orang kafir!". Tidak! .... Nabi SAW tidak
mengajarkannya. Lalu apakah Rasululloh SAW kemudian berkata seperti
perkataan ANDA! Apakah Nabi SAW menyesatkan Khubaib sebagaimana ANDA
menyesatkan saudara ANDA sendiri! Apakah setelah Nabi mengetahui apa
yang dilakukan oleh Khubaib kemudian beliau berkata "Khubaib telah
sesat, ia telah berbuat bid'ah!" ..... tidak! Sekali lagi Tidak! ....
Beruntung sekali Khubaib Bin Adi, karena ..... Nabinya bukan ANDA!!!
Ketiga;
Salah seorang sahabat anshor yang menjadi imam di masjid Quba', setiap
kali selesai membaca surat al-fatihah beliau pasti membaca surat
al-ikhlas, baru kemudian beliau membaca surat yang lain. Jadi surat
apapun yang ia baca dalam sholat pasti didahului dengan membaca surat
al-ikhlas. Hingga berita ini sampai kepada Rasulullah SAW. Rasulullah
SAW bertanya kepada sahabat yang menjadi imam itu, "Apa yang mencegahmu
memenuhi permintaan teman-temanmu?, apa yang mendorongmu membaca surat
al-ikhlas itu setiap raka'at?". Sahabat itu menjawab, "Sungguh aku
mencintai surat itu". Lalu Nabi SAW berkata, "Apa yang kau cintai akan
membawamu ke surga". (lihat fathul Bari al-Hafidh ibnu Hajar dalam bab
al-jam'u baina suratain fir rok'ati)
Maa Syaa Allah .... inilah Nabiku, inilah Nabi anda ... inilah Nabi kita.
Lihatlah!!! ..... Apakah Nabi langsung
melotot seperti ANDA sambil teriak, "SESAT KAU!!", "BID'AH KAU!",
"Engkau telah membuat hal-hal baru dalam agama, engkau melakukan sesautu
yang tidak aku contohkan, yang tidak aku ajarkan!!!" . "NERAKA
TEMPATMU!!".
TIDAK! Sekali lagi TIDAKK! ... Maknyesss Rasulullah SAW berkata "APA YANG ENGKAU CINTAI MEMBAWAMU KE SURGA". Clepp ... ademm
AH .... beruntung sekali sahabat itu, karena .... NABINYA BUKAN ANDA !!!
Keempat;
Qotadah bin Nu'man, sebagaimana diceritakan al-Hafidh ibn Hajar, setiap
malam beliau menghabiskan malamnya dengan mengulang-ulang surat
al-ikhlas di dalam sholat hingga masuk waktu subuh. Hal ini kemudian
dilaporkan kepada Nabi. Dan bagaimanakah tangapan Nabi? Apakah Nabi akan
merespon seperti ANDA? . Apakah Nabi mengatakan "jika itu baik pasti
aku lebih dulu mengerjakannya". Apakah Nabi berkata, "Engkau melakukan
ibadah tanpa contoh dariku! Ibadahmu sia-sia! Bid'ah Kau! Sesat kau!
.... TIDAK !!! sekali lagi TIDAK !!!. Malah sebaliknya Rasulullah SAW
dengan lembut dan motifasi yang tinggi beliau berkata " Demi Dzat yang
jiwaku berada dalam genggamannya, surat al-Ikhlash itu sebanding dengan
sepertiga al-Qur'an".
Ah .... beruntung sekali sahabat Qotadah bin Nu'man itu, karena .... NABINYA BUKAN ANDA!
Kelima;
Yang ini bahkan hingga sekarang kita lakukan dan dilakukan oleh seluruh
umat Islam di seluruh penjuru dunia. Tak terkecuali ANDA yang hobi
membid'ahkan.
Sebelum peristiwa ini terjadi, ketika para
sahabat ketinggalan jama'ah, mereka akan bertanya sudah raka'at
keberapakah Nabi ?, kemudian mereka akan takbir dan melakukan
gerakan-gerakan yang tertinggal hingga ketika sudah sama gerakan dan
raka'atnya baru mereka mengikuti gerakan imam. Sehingga jama'ah terlihat
kurang teratur. Ada yang masih berdiri, ada yang masih ruku', ada yang
sujud, dan lain sebagainya. Hingga suatu hari datanglah Mu'adz bin Jabal
yang terlambat jama'ah. (diriwayatkan oleh imam Ahmad dan Abu Dawud)
Mu'adz bin jabal langsung mengikuti gerakan
Nabi, dan setelah salam beliau menambah raka'at yang tertinggal. Hal ini
ia lakukan semata-mata karena kecintaannya pada Rasulullah SAW. Beliau
tidak mau ketinggalan lebih banyak lagi, beliau ingin gerakannya sama
dengan gerakan imam dalam hal ini Rasulullah SAW.
Lalu bagaimanakah Rasulullah SAW menyikapi
tindakan Mu'adz bin Jabal tersebut, yang sama sekali belum pernah
diajarkan oleh Rasulullah SAW. Bahkan berbeda dengan sahabat-sahabat
yang lain. Apakah Nabi SAW mengatakan seperti perkataan ANDA, " Engkau
melakukan ibadah menurut kreasimu sendiri! Ibadahmu sia-sia! Bid'ah Kau!
Sesat kau! .... TIDAK !!! sekali lagi TIDAK !!! bahkan Rasulullah SAW
kemudian berkata, " sesungguhnya Mu'adz telah membuat satu jalan (cara)
baru untuk kalian, lakukanlah seperti yang dilakukan oleh Mu'adz!" .
Dan hingga sekarang kita melakukan apa yang dilakukan oleh Mu'adz bin Jabal. ALHAMDULILLAH Beruntung sekali Mu'adz Bin Jabal karena disetiap gerakan yang dilakukan oleh makmum masbuq mulai saat itu hingga hari qiyamat, Mu'adz bin Jabal mendapat bagian pahalanya, karena ia lah yang memulai cara yang baik itu. Dan beruntung sekali, karena ........... Nabinya bukan ANDA!!!
Dan hingga sekarang kita melakukan apa yang dilakukan oleh Mu'adz bin Jabal. ALHAMDULILLAH Beruntung sekali Mu'adz Bin Jabal karena disetiap gerakan yang dilakukan oleh makmum masbuq mulai saat itu hingga hari qiyamat, Mu'adz bin Jabal mendapat bagian pahalanya, karena ia lah yang memulai cara yang baik itu. Dan beruntung sekali, karena ........... Nabinya bukan ANDA!!!
Sebenarnya masih ada ke enam, ke tujuh, ke
delapan ... dan seterusnya. Anda bisa mencarinya sendiri, bukankah anda
adalah kelompok yang paling ngerti hadits Nabi Kami
Saudaraku ... anda yang ngaku paling ngerti sunnah ! bukankah sikap Nabi
SAW di atas juga sunnah? Bukankah perkataan Nabi SAW pada Bilal bin
Rabah, Ucapan Nabi SAW pada sahabat Anshar, perkataan Nabi SAW pada
Qotadah, perkataan Nabi SAW pada Mu'adz, bukankah ucapan-ucapan seperti
itu juga sunnah. Bukankah banyak sunnah-sunnah yang membuat sejuk,
membuat tentram, membuat damai, memberi motifasi? ....
Tapi entahlah mengapa anda hanya berkutat pada sunnah sekitar celana dan janggut saja. Anda terlalu serius pada hadits kullu bid'atin dlolalatun hingga lupa ada hadits man sanna sunnatan hasanatan .
Eh ... maaf saya sudah suul adab, menjelaskan sunnah pada antum. Bukankah antum yang lebih faham sunnah.
Tapi entahlah mengapa anda hanya berkutat pada sunnah sekitar celana dan janggut saja. Anda terlalu serius pada hadits kullu bid'atin dlolalatun hingga lupa ada hadits man sanna sunnatan hasanatan .
Eh ... maaf saya sudah suul adab, menjelaskan sunnah pada antum. Bukankah antum yang lebih faham sunnah.
Tapi ... ya sudahlah ! teruskan saja
membid'ah-bid'ahkan, menyesatkan-nyesatkan, mengkafir-kafirkan. Kami
akan tetap bahagia dan terima kasih untuk anda, karena anda kami bisa
lebih bersyukur .... KARENA ALHAMDULILLAH, ...... NABI KAMI BUKAN ANTUM.
____
#selanjutnyaterserahanda
0 komentar:
Posting Komentar