- Ketika berkehendak Allah melalui Kudrat dan Iradat–Nya dengan sifat ‘Azim pada darah, maka terlahirlah sifat Azimun pada darah kita sehingga, bukan darah aku melainkan ‘Azimun semata–mata “. ( yang terlewati adalah ) kelakuannya “ tegak berdiri betul “ seperti Alif mendirikan rahasia Tuhan yang bersifat dengan sekalian Sifat dan Asma serta Afa’al–Nya yang Qadim
- dan Ketika berkehendak Allah melalui Kudrat dan Iradat–Nya dengan sifat Qawi pada urat atau nadi, maka terlahirlah sifat Qawiyun pada urat atau nadi kita sehingga, bukan urat atau nadi aku melainkan Qawiyun semata–mata “ ( yang terlewati adalah ) kelakuannya “ rukuk “. menunjukkan menenggelamkan atau lenyap ke dalam sifat Allah
- dan Ketika berkehendak Allah melalui Kudrat dan Iradat–Nya dengan sifat Mahuyi pada tulang, maka terlahirlah sifat Mahuyi pada tulang kita sehingga, bukan tulang aku melainkan Mahuyi semata–mata “ ( yang terlewati adalah ) kelakuannya “ sujud “ yang menunjuk kepada terhapusnya sekalian bekas syari’at yaitu hapusnya sekalian yang berbekas dengan kekekalan Sifat Zat Yang Suci
- dan Ketika berkehendak Allah melalui Kudrat dan Iradat–Nya dengan sifat Hakim pada kulit dan daging, maka terlahirlah sifat Hakimun pada kulit dan daging kita sehingga, bukan kulit dan daging aku melainkan Hakimun semata–mata “ ( yang terlewati adalah ) kelakuannya “ diam, taat dan tunduk “ menjunjung perintah Allah sehingga tidak bergerak segala suatu itu melinkan atas perintah Allah Ta'ala.
Jantung tempat nyatanya sifat Allah yang bernama Hayat, Ketika berkehendak Allah melalui Kudrat dan Iradat–Nya pada jantung, maka saat itu pemahamannya adalah “ bukanlah jantung aku melainkan Hayat semata–mata “ yang cahayanya jernih seperti matahari yang menerangi siang meliputi sekalian isi alam batang tubuh aku
Paru–Paru tempat Tauhid yang selalu mengesakan Allah, Ketika berkehendak Allah melalui Kudrat dan Iradat–Nya pada paru–paru maka saat itu pemahamannya adalah “ bukanlah paru–paru aku melainkan Tauhid semata- mata “ yang cahayanya jernih seperti cahaya langit yang tak terputus–putus atau terus-menerus dan mengekalkan sekalian isi alam batang tubuh aku
Ginjal atau Buah Punggung tempat Islam Ketika berkehendak Allah melalui Kudrat dan Iradat–Nya pada ginjal atau buah punggung maka saat itu pemahamannya adalah “ bukanlah ginjal atau buah punggung aku melainkan Islam semata–mata “ yang cahayanya jernih seperti bintang yang meneguhkan atau mengukuhkan sekalian isi alam batang tubuh aku
Itulah sedikiti pemahaman tentang zahirnya tubuh kita yang selanjutnya dinamakan dengan tubuh kita yang kasar atau A’yan Kharajiyah. Adapun Hakikat a’yan kharajiyah dalam konsep pemahaman ilmu tasawuf melalui jalan tariqat yang saya pahami adalah Ruhani semata–semata.
Demikian semoga kajian tentang hakikat tubuh kita yang kasar atau a’yan kharajiyah yang singkat ini bisa menambah sedikit wawasan pemahaman tentang ilmu tauhid dalam diskusi di majelis kita masing–masing. Amin...
0 komentar:
Posting Komentar