Proses
penciptaan manusia dalam rahim, diterangkan dalam Al- Qur’an sebagai berikut. "Dia menciptakan kamu dari seorang diri dan darinya Dia menciptakan
istrinya, agar dia merasa senang kepadanya. Maka setelah dicampurinya,
istrinya itu mengandung kandungan yang ringan dan dia melewati (beberapa waktu,
yakni dari kandungannya masih kecil hingga membesar)." (QS. 7/Al-A’rof: 189). "Sungguh Kami
telah menciptakan manusia dari saripati (berasal dari) tanah. Lalu Kami
menjadikannya air mani (yang tersimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim).
Kemudian air mani itu Kami jadikan sesuatu yang melekat (segumpal darah), lalu
segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, lalu segumpal daging itu Kami
jadikan tulang-belulang, Selanjutnya tulang-belulang itu Kami bungkus dengan
daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maha Suci Allah, sebaik-baikpencipta." (QS. 23/Al-Mukminun: 12-14).
Bentuk Manusia Ditetukan dalam Rahim. "Dialah
yang membentuk kamu dalam rahim menurut yang dikehendaki-Nya." (QS. 3/Ali
Imron: 6). Kemudian dilengkapi pendengaran, penglihatan dan hati. "Dia-lah
yang telah menciptakan bagimu pendengaran, penglihatan, dan hati nurani, tetapi
sedikit sekali kamu bersyukur." (QS. 23/Al- Mukminun: 78).
Umur manusia juga sudah ditetapkan sewaktu masih
dalam kandungan. "Dialah yang menciptakan kamu dari tanah, kemudian Dia
menetapkan ajal (kematianmu), dan batas waktu tertentu yang hanya diketahui
oleh-Nya." (QS. 6/Al-An’am: 2). "Dan tidak
dipanjangkan umur seseorang dan
tidak dikurangi umurnya, melainkan (sudah ditetapkan) dalam Kitab (Lauh
Mahfudz). Sungguh yang demikian itu mudah bagil Allah." (QS. 35/Fathir:
11). Karena Jiwa (Roh) Manusia dalam Genggaman-Nya. "Allah memegang jiwa
(orang) ketika matinya dan (memegang) jiwa
(orang) yang belum mati pada waktu tidurnya. Maka Dia (Allah) tahan jiwa (orang) yang
telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepas jiwa yang lain sampai waktu yang ditentukan." (QS. 39/Az-Zumar: 42).
Seiring perputaran
waktu, anak cucu Adam as. kian berkembang biak menjadi banyak. "Wahai
manusia, bertaqwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari diri yang
satu (Adam), dan (Allah) menciptakan pasangannya (Hawa) dari (diri)nya. Dan
dari keduanya Allah mengembangbiakkan pria dan wanita yang banyak."
(QS. 4/An-Nisa: 1). "Dan Allah menjadikan bagimu pasangan (suami
atau istri) dari jenis kamu sendiri dan menjadikan anak dan cucu bagimu dari
pasanganmu, serta memberimu rezeki yang baik." (QS. 16/An-Nahl:
72).
Sedemikian banyak
anak cucu Adam, hingga mereka mengembara dan tersebar di mana-mana. Warna kulit
dan bahasa mereka
pun jadi beraneka. "Di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya,
adalah penciptaan
langit dan bumi, perbedaan bahasamu dan warna kulitmu. Sungguh pada yang
demikian itu terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang mengetahui." (QS. 3O/Ar-Rum: 22). Watak dan karakter manusia juga bermacam-macam. Abu
Sa’id Al-Khudri ra. memberitahukan, bahwa suatu ketika usai mengimami sholat
Ashar Muhammad Rosulullah saw. berkhutbah. Dalam
khutbah tersebut beliau bersabda antara lain: "lngatlah,
sesungguhnya di antara manusia ada orang yang lambat marah, tetapi cepat
padamnya. Ada pula orang yang cepat
marah, tetapi cepat padamnya hingga sifat yang tercela itu dapat ditambal dengan
sifat terpuji. Ada juga orang yang cepat marah, namun lambat padamnya.
lngatlah, orang yang terbaik di antara mereka adalah orang yang lambat marah,
tetapi cepat padamnya. Dan orang yang paling buruk di antara mereka adalah orang yang cepat marah
tetapi lambat padamnya.
lngatlah, di antara umat manusia ada yang baik
dalam membayar, dan baik dalam meminta (menagih). Ada pula orang yang buruk
dalam membayar, dan baik dalam meminta, sehingga sifat tercelanya itu dapat
ditambal dengan terpujinya. Juga ada orang yang buruk dalam membayar, dan buruk
dalam meminta. Jadi yang paling baik di antara mereka
ialah orang yang baik dalam membayar, dan baik dalam meminta. Sebaliknya ada
orang yang baik dalam membayar, tetapi buruk dalam meminta, hingga sifat
tercelanya dapat diimbangi sifat baiknya. Jadi orang yang paling buruk di antara mereka adalah orang yang buruk dalam
membayar dan buruk dalam meminta.
lngatlah, sesungguhnya marah itu merupakan bara api
yang menyala dalam hati anak Adam. Tidakkah kalian lihat pada kedua matanya
yang memerah dan urat lehernya yang mengembang. Barangsiapa merasakan hal
tersebut, hendaklah menempelkan dirinya ke tanah". (HR. Tirmidzi, dengan
sanad sahih)
Kemudian manusia mengarungi kehidupan di dunia
setahap demi setahap. "Sesungguhnya kamu akan menempuh (rentang waktu
kehidupan) selapis demi selapis." (QS. 84/Al-Insyiqaq: 19). "Lalu Kami keluarkan kamu sebagai bayi,
kemudian (dengan berangsur-angsur) sampailah kamu kepada usia dewasa, dan di antara kamu
ada yang diwafatkan, (juga ada) di antara kamu yang dikembalikan sampai usia
sangat tua (pikun) sehingga dia tidak mengetahui lagi sesuatu yang telah
diketahuinya." (QS. 22/Al-Hajj:
5).
Jadi tidaklah mengherankan jika ada manusia yang hidup di dunia ini
dalam waktu singkat, dan sebagian yang lain hidup sampai tua dan pikun. "Allah menciptakan kamu, kemudian mewafatkan
kamu, dan di antara kamu ada yang dikembalikan kepada umur yang paling lemah (pikun), supaya dia
tidak mengetahui lagi sesuatu pun yang pernah diketahuinya. Sesungguhnya Allah
Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa. (QS. 16/An-Nahl: 70).
"Allah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian setelah
keadaan lemah itu Dia menjadikanmu kuat, lalu sesudah kuat itu Dia menjadikanmu
lemah (kembali) dan beruban." (QS. 30/Ar- Rum: 54). "Barang siapa
yang Kami panjangkan umurnya niscaya Kami kembalikan dia kepada awal
kejadian(nya). (QS. 36/Yasin: 68). Maksudnya kembali menjadi lemah dan
kurang akal (atau kekanak-kanakan).
Semoga Bermanfaat bagi kita semua yang haus akan Ilmu. Amin...
0 komentar:
Posting Komentar